Program Mengajar Di Luar Negeri
Malang, 20 Mei 2024 – Arofiatus Sa’diyah, M.Pd., dosen Pusat Bahasa UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, telah mendapatkan kesempatan istimewa untuk mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Vientiane, Laos. Selain mengajar, ia juga akan melaksanakan tugas diplomasi kebahasaan lainnya. Penugasan ini merupakan bagian dari program yang didanai oleh Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa untuk tahun anggaran 2024.
Di era globalisasi saat ini, perdagangan bebas telah menggantikan sistem perdagangan tradisional, menjadikan bahasa asing sebagai faktor strategis yang memengaruhi perkembangan bahasa di kawasan ASEAN, termasuk bahasa Indonesia. Tantangan ini menuntut Indonesia untuk tetap bertahan di tengah interaksi antarbangsa yang semakin kompleks. Namun, globalisasi juga membawa manfaat, salah satunya adalah penggunaan bahasa Indonesia yang semakin meluas, baik di tingkat internasional maupun di Asia Tenggara.
Salah satu wujud internasionalisasi bahasa Indonesia adalah melalui program BIPA (Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing). Upaya internasionalisasi bahasa Indonesia melalui pengajaran BIPA didukung oleh berbagai lembaga terkait. Pengajaran BIPA tidak hanya dilakukan di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, yang berdampak positif terhadap peningkatan jumlah penutur dan cakupan penggunaan bahasa Indonesia.
Program pengajaran BIPA dirancang tidak hanya untuk mengajarkan bahasa Indonesia, tetapi juga memperkenalkan budaya Indonesia. Pembelajar diharapkan dapat memahami berbagai budaya Indonesia, sehingga tujuan utama program ini adalah untuk menguasai bahasa dan memahami keragaman budaya Indonesia. Pembelajaran BIPA adalah pembelajaran bahasa Indonesia bagi nonpenutur asli, atau pembelajaran bahasa kedua.
Dengan program BIPA, penutur asing akan belajar struktur tata bahasa Indonesia yang benar, melafalkan kata-kata dengan tepat, menulis ejaan yang benar, serta memperkaya kosakata mereka dalam bahasa Indonesia. Hasilnya adalah para penutur asing akan mencapai kompetensi linguistik bahasa Indonesia dan mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik.
Dalam wawancara eksklusif, Arofiatus Sa’diyah berbagi cerita tentang perjalanan karier dan pengalamannya: “Saya mulai mengajar BIPA di salah satu institusi di Malang, dan ingin mengembangkan pengalaman mengajar BIPA tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Pada tahun 2016, saya pertama kali mendaftar dalam perekrutan Duta Bahasa Negara oleh Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Kemendikbudristek, namun belum berhasil. Tahun berikutnya, 2017, saya mencoba lagi dan berhasil lolos setelah melewati berbagai tahapan seleksi seperti tes psikologi, praktik mengajar, wawancara, serta praktik keterampilan seni dan berbahasa asing.
Penugasan pertama saya adalah di Pusat Budaya Indonesia di Dili, Timor-Leste selama tiga bulan pada tahun 2018. Selanjutnya, pada tahun 2019, saya mengajar bahasa Indonesia di Ateneo de Manila University (ADMU) dan University of the Philippines (UP) di Filipina selama tiga bulan. Saat pandemi, pengajaran BIPA dialihkan secara daring. Dari tahun 2021 hingga 2024, saya mengajar BIPA secara daring di KBRI Manila, Filipina dan KBRI Washington DC. Kini, pada tahun 2024, para pengajar BIPA kembali ditugasi secara luring, dan saya diberi amanah untuk mengajar di KBRI Vientiane, Laos dari bulan Mei hingga November 2024.”
Arofiatus Sa’diyah mengungkapkan bahwa penugasan ini tidak hanya memberikan peluang berharga untuk mengembangkan karier dan pengalamannya, tetapi juga memperkuat diplomasi budaya dan kebahasaan Indonesia di kancah internasional. Dengan pengalaman dan komitmen yang tinggi, Arofiatus Sa’diyah diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam mengajarkan bahasa Indonesia dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat di Laos.
Afganistan Afrika Selatan Albania Aljazair Amerika Serikat Andorra Angola Anguilla Antigua dan Barbuda Antilles Belanda Arab Saudi Argentina Armenia Aruba Australia Austria Azerbaijan Bahama Bahrain Bangladesh Barbados Belanda Belarus Belgia Belize Benin Bermuda Bhutan Bolivia Bonaire Bosnia-Herzegovina Botswana Brasil Britania Raya Brunei Darussalam Bulgaria Burkina Faso Burundi Chad Chili CSSR Curaçao Denmark Dominika Ekuador El Salvador Eritrea Estonia Eswatini Ethiopia Federasi Mikronesia Fiji Filipina Finlandia Gabon Gambia Georgia Ghana Gibraltar Greenland Grenada Guadeloupe Guam Guatemala Guernsey Guinea Guinea Khatulistiwa Guinea-Bissau Guyana Guyana Prancis Haiti Hindia Belanda Honduras Hong Kong Hungaria India India Britania Indonesia Inggris Irak Iran Irlandia Irlandia Utara Islandia Israel Italia Jamaika Jepang Jerman Jerman Timur (RDJ) Jersey Jibuti Kaledonia Baru Kamboja Kamerun Kanada Kazakhstan Kenya Kepulauan Cayman Kepulauan Cook Kepulauan Falkland Kepulauan Faroe Kepulauan Mariana Utara Kepulauan Marshall Kepulauan Solomon Kepulauan Turks dan Caicos Kepulauan Virgin Amerika Kepulauan Virgin Inggris Kirgizstan Kiribati Kolombia Komoro Kongo Korea Selatan Korea Utara Kosovo Kosta Rika Krimea Kroasia Kuba Kuwait Laos Latvia Lebanon Lesotho Liberia Libya Liechtenstein Lituania Luksemburg Madagaskar Makau Makedonia Makedonia Utara Maladewa Malawi Malaysia Mali Malta Maroko Martinik Mauritania Mauritius Mayotte Meksiko Mesir Moldova Monako Mongolia Montenegro Montserrat Mozambik Myanmar Namibia Nauru Nepal Niger Nigeria Nikaragua Niue Norwegia Oman Pakistan Palau Palestina Panama Pantai Gading Papua Nugini Paraguay Peru Polandia Portugal Prancis Puerto Riko Pulau Man Pulau Natal Qatar Republik Afrika Tengah Republik Ceko Republik Demokratik Kongo Republik Dominika Republik Rakyat Kongo Réunion RSUS Rumania Rusia Rwanda Saarland Sahara Barat Saint Kitts dan Nevis Saint Lucia Saint Vincent dan Grenadines Saint-Martin Samoa Samoa Amerika San Marino Sao Tome dan Principe Selandia Baru Senegal Serbia Serbia dan Montenegro Seychelles Sierra Leone Singapura Sint Maarten Siprus Skotlandia Slovakia Slovenia Somalia Spanyol Sri Lanka Sudan Sudan Selatan Suriah Suriname Swaziland Swedia Swiss Tahiti Tajikistan Tanjung Verde Tanzania Thailand Tibet Timor-Leste Tionghoa Taipei Tiongkok Togo Tonga Trinidad dan Tobago Tunisia Turki Turkmenistan Tuvalu Uganda Ukraina Uni Emirat Arab Uruguay Uzbekistan Vanuatu Vatikan Venezuela Vietnam Wales Yaman Yordania Yugoslavia (Republik) Yugoslavia (RFS) Yunani Zaire Zambia Zanzibar Zimbabwe
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Commerz Park West 1, 4061 Pasching, Austria Tel: +43-7229-51400E-mail:
127474, Moscow, Dmitrovskoye Schosse 60, Office 610, Russia Tel: +7-495-649-80-47E-mail:
High Tech Campus 5, 5656 AE Eindhoven, Netherlands Tel: +31-40-290-9500E-mail:
BOSNIA and HERZEGOVINA
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Michelska 300/60, Prague 4 CZ 14000, Czech Republic Tel: +420-2-41025-100E-mail:
Datavägen 3A, 175 43 Järfälla, Sweden Tel: +46-8-445-7630E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Datavägen 3A, 175 43 Järfälla, Sweden Tel: +46-8-445-7630E-mail:
Roissypôle Le Dôme, 3 Rue de la Haye, BP10959 Tremblay-en-France, 95733 Roissy CDG Cedex, France Tel: +33-1-7425-3800E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-555E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Schwieberdinger Strasse 56, 71636 Ludwigsburg, Germany Tel: +49-7141-4988-500 E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Suite W6, Harbour Buildings West, The Waterfront, Brierley Hill, West Midlands DY5 1LN, U.K.Tel: +44-1384-471550E-mail:
Via Alberto Falck, 16, 20099 Sesto San Giovanni MI, ItalyTel: +39-02-9901-1801E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Schwieberdinger Strasse 56, 71636 Ludwigsburg, Germany Tel: +49-7141-4988-500 E-mail:
Michelska 300/60, Prague 4 CZ 14000, Czech Republic Tel: +420-2-41025-100E-mail:
High Tech Campus 5, 5656 AE Eindhoven, Netherlands Tel: +31-40-290-9500E-mail:
Via Alberto Falck, 16, 20099 Sesto San Giovanni MI, ItalyTel: +39-02-9901-1801E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
High Tech Campus 5, 5656 AE Eindhoven, Netherlands Tel: +31-40-290-9500E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Datavägen 3A, 175 43 Järfälla, Sweden Tel: +46-8-445-7630E-mail:
Michelska 300/60, Prague 4 CZ 14000, Czech Republic Tel: +420-2-41025-100E-mail:
Calle Doctor Trueta, 183, Block G2, 3F, Door 8, 08005 Barcelona, Spain Tel: +34-93-652-5740E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
127474, Moscow, Dmitrovskoye Schosse 60, Office 610, Russia Tel: +7-495-649-80-47E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Michelska 300/60, Prague 4 CZ 14000, Czech Republic Tel: +420-2-41025-100E-mail:
Commerz Park West 1, 4061 Pasching, Austria Tel: +43-7229-51400E-mail:
Calle Doctor Trueta, 183, Block G2, 3F, Door 8, 08005 Barcelona, Spain Tel: +34-93-652-5740E-mail:
Datavägen 3A, 175 43 Järfälla, Sweden Tel: +46-8-445-7630E-mail:
Schwieberdinger Strasse 56, 71636 Ludwigsburg, GermanyTel: +49-7141-4988-500 / E-mail:
Şerifali Mahallesi, Edep Sokak, No:15 Giriş Kat, 34775 Yukarı Dudullu, Ümraniye/Istanbul, Türkiye Tel: +90-216-362-4050 E-mail:
Kaiserswerther Strasse 115, 40880 Ratingen, Germany Tel: +49-2102-7425-0E-mail:
Suite W6, Harbour Buildings West, The Waterfront, Brierley Hill, West Midlands DY5 1LN, U.K.Tel: +44-1384-471550E-mail:
Pemain di Luar Negeri
Halaman ini mendata semua pemain keturunan asli dari negara terpilih dan yang saat ini bermain diluar negaranya. Mengklik jumlah pemain membukan tampilan detail.
Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.
Wenn dies deiner Meinung nach nicht gegen unsere Gemeinschaftsstandards verstößt,
Berkembangnya bahasa indonesia di manca negaraBahasa merupakan salah satu faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan antar Negara. Indonesia yang ikut dalam hubungan komunikasi antar bangsa membuat bahasa Indonesia di kenal di luar negeri. Tidak hanya di asia, bahasa Indonesia juga di kenal di luar asia seperti Australia. Di Australia sendiri bahasa Indonesia memiliki posisi ke-4 sebagai bahasa terpopuler. Banyak Negara yang sudah meresmikan bahasa Indonesia di berbagai universitas dan sekolah khusus lainnya. Contohnya di Vietnam seperti di Universitas Hong Bang dan Universitas Nasional HCMC yang pada setiap tahunnya mata kuliah bahasa Indonesia memiliki jumlah peminat yang cenderung meningkat.
Namun di dalam negeri sendiri, bahasa Indonesia cenderung di remehkan dan para pelajar enggan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam. Metode yang membosankan dalam pembelajaran membuat para pelajar kurang memiliki minat dalam mengembangkan dan menggunakan kosa kata bahasa Indonesia yang benar dan mereka beranggapan bahwa bahasa Indonesia sendiri tidak begitu penting. Tidak hanya para pelajar, kalangan masyarakat pun beranggapan bahwa bisa bahasa Indonesia itu sudah cukup . Para pelajar lebih beranggapan bahwa belajar bahasa asing lebih penting dari bahasa sendiri.
Berbanding sangat terbalik,bahasa Indonesia justru menjadi bahasa yang menarik dan di minati di luar negri. Ada sekitar 52 negara yang telah meresmikan program bahasa Indonesia contohnya Australia, Jepang, Hawai dan Thailand. Seperti di Korea Selatan, pada setiap tahunnya pihak KBRI kota Seoul menyelenggarakan perlombaan berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
Perkembangan bahasa Indonesia di mancanegara menjadi peluang yang besar bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Namun usaha tersebut harus di awali dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai anak bangsa yang cinta akan tanah air, seharusnya kita mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik. Namun kenyataannya para pelajar dan masyarakat lebih mengenal bahasa Indonesia yang kurang baik tutur katanya, tataran penerapan EYD, dan penerapan kata pelesetan, dan terlebih lagi beranggapan bahasa asing lebih di banggakan daripada bahasa sendiri yang membuat bahasa Indonesia terkikis di dalam negeri sendiri.
potensi luar biasa menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional itu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerja sama, koordinasi, dan sinergitas Perwakilan RI di negara akreditasi.
Fakta Menarik Bahasa Indonesia
Melansir Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Wikipedia Berbahasa Indonesia kini berada di peringkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia, Bahasa Indonesia berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin. Sebuah pencapaian besar bukan?
Tak hanya itu, Bahasa Indonesia bahkan telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-2 di Vietnam dan menjadi bahasa terpopuler ke-4 di Australia.
Menurut Kemenlu RI (Diplomasi, No.106 tahun X), ada setidaknya 52 negara asing membuka Program Studi Bahasa Indonesia, beberapa di antaranya; Inggris, Amerika Serikat, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii hingga Suriname.
Program BIPA Semakin Meningkat
Antusiasme warga dunia untuk mempelajari Bahasa Indonesia semakin terlihat dari Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Sampai akhir tahun 2020 tercatat ada 355 lembaga penyelenggara program BIPA di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar. Dari jumlah tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud telah memfasilitasi 146 lembaga di 29 negara.
Lihat Sosbud Selengkapnya
Berkembangnya bahasa indonesia di manca negaraBahasa merupakan salah satu faktor yang tidak akan terlepas dalam hubungan antar Negara. Indonesia yang ikut dalam hubungan komunikasi antar bangsa membuat bahasa Indonesia di kenal di luar negeri. Tidak hanya di asia, bahasa Indonesia juga di kenal di luar asia seperti Australia. Di Australia sendiri bahasa Indonesia memiliki posisi ke-4 sebagai bahasa terpopuler. Banyak Negara yang sudah meresmikan bahasa Indonesia di berbagai universitas dan sekolah khusus lainnya. Contohnya di Vietnam seperti di Universitas Hong Bang dan Universitas Nasional HCMC yang pada setiap tahunnya mata kuliah bahasa Indonesia memiliki jumlah peminat yang cenderung meningkat.
Namun di dalam negeri sendiri, bahasa Indonesia cenderung di remehkan dan para pelajar enggan untuk mempelajari bahasa Indonesia lebih dalam. Metode yang membosankan dalam pembelajaran membuat para pelajar kurang memiliki minat dalam mengembangkan dan menggunakan kosa kata bahasa Indonesia yang benar dan mereka beranggapan bahwa bahasa Indonesia sendiri tidak begitu penting. Tidak hanya para pelajar, kalangan masyarakat pun beranggapan bahwa bisa bahasa Indonesia itu sudah cukup . Para pelajar lebih beranggapan bahwa belajar bahasa asing lebih penting dari bahasa sendiri.
Berbanding sangat terbalik,bahasa Indonesia justru menjadi bahasa yang menarik dan di minati di luar negri. Ada sekitar 52 negara yang telah meresmikan program bahasa Indonesia contohnya Australia, Jepang, Hawai dan Thailand. Seperti di Korea Selatan, pada setiap tahunnya pihak KBRI kota Seoul menyelenggarakan perlombaan berpidato menggunakan bahasa Indonesia.
Perkembangan bahasa Indonesia di mancanegara menjadi peluang yang besar bagi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional. Namun usaha tersebut harus di awali dari bangsa Indonesia itu sendiri. Sebagai anak bangsa yang cinta akan tanah air, seharusnya kita mempelajari dan mengembangkan bahasa Indonesia dengan baik. Namun kenyataannya para pelajar dan masyarakat lebih mengenal bahasa Indonesia yang kurang baik tutur katanya, tataran penerapan EYD, dan penerapan kata pelesetan, dan terlebih lagi beranggapan bahasa asing lebih di banggakan daripada bahasa sendiri yang membuat bahasa Indonesia terkikis di dalam negeri sendiri.
potensi luar biasa menjadikan Bahasa Indonesia menjadi bahasa Internasional itu terus dikembangkan dan ditingkatkan melalui kerja sama, koordinasi, dan sinergitas Perwakilan RI di negara akreditasi.
Fakta Menarik Bahasa Indonesia
Melansir Kementerian Luar Negeri, mengatakan bahwa Wikipedia Berbahasa Indonesia kini berada di peringkat 25 dari 250 Wikipedia berbahasa asing di dunia. Sedangkan di tingkat Asia, Bahasa Indonesia berada di peringkat tiga, setelah Jepang dan Mandarin. Sebuah pencapaian besar bukan?
Tak hanya itu, Bahasa Indonesia bahkan telah ditetapkan sebagai bahasa resmi ke-2 di Vietnam dan menjadi bahasa terpopuler ke-4 di Australia.
Menurut Kemenlu RI (Diplomasi, No.106 tahun X), ada setidaknya 52 negara asing membuka Program Studi Bahasa Indonesia, beberapa di antaranya; Inggris, Amerika Serikat, Australia, Maroko, Vietnam, Kanada, Jepang, Ukraina, Korea Selatan, Hawaii hingga Suriname.
Program BIPA Semakin Meningkat
Antusiasme warga dunia untuk mempelajari Bahasa Indonesia semakin terlihat dari Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA). Sampai akhir tahun 2020 tercatat ada 355 lembaga penyelenggara program BIPA di 41 negara, dengan total 72.746 pembelajar. Dari jumlah tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud telah memfasilitasi 146 lembaga di 29 negara.
Angka besar yang menjadi bukti nyata bahwa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Luar Negeri berkomitmen untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan sebagai instrumen soft power diplomacy.
Mempelajari budaya dan bahasa asing bukanlah hal baru. Banyak negara di dunia sudah sejak lama mengenalkan dan mengajarkan bahasa Indonesia kepada warganya. Bahkan di beberapa negara kawasan ASEAN, bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar.
Ada beragam alasan warga asing tertarik mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Mulai dari ketertarikan terhadap budaya Indonesia itu sendiri, bahasanya yang dianggap mudah, hingga minat terhadap wisata yang mengantarkan mereka ingin belajar segala hal tentang Indonesia.
Selain itu, banyaknya mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu di luar negeri juga menjadi salah satu faktor yang membuat warga asing akhirnya memutuskan untuk mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.
Berikut 7 negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia.
Selain memiliki kedekatan wilayah, hubungan bilateral antara Indonesia dan juga Australia terjalin cukup baik. Di beberapa wilayah Australia, tak sulit menemukan orang-orang yang cukup fasih berbicara bahasa Indonesia.
Hal ini lantaran cukup banyak sekolah di Australia yang mempelajari bahkan mewajibkan siswa hingga kelas 7 untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia.
Sebut saja University of Southern Queensland dan Burgmann Anglican School yang terletak di Ibu Kota Canberra.
Ilustrasi. Hawaii adalah salah satu negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Mungkin tak banyak yang mengetahui jika Hawaii ternyata juga turut mempelajari bahasa Indonesia. Saking seriusnya belajar bahasa Indonesia, bahkan beberapa pengajarnya ada yang rela terbang langsung untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa Indonesia.
Salah satu universitas yang mengajarkan mata kuliah Bahasa Indonesia adalah University of Hawaii at Manoa.
Hubungan antara Indonesia dengan Suriname bisa dikatakan cukup dekat. Hal ini tak terlepas dari masa kelam penjajahan. Pada saat itu, pemerintah kolonial membawa penduduk Indonesia untuk dijadikan pekerja di Suriname.
Selain mempelajari bahasa Indonesia, masih terdapat cukup banyak penduduk Suriname yang masih cukup fasih untuk berbicara dengan bahasa daerah, salah satunya bahasa Jawa.
Meski begitu, bahasa Jawa di Suriname tidak benar-benar sama dengan bahasa Jawa yang dipakai di Indonesia. Ini bisa terjadi karena bahasa Jawa Suriname juga dipengaruhi oleh bahasa setempat yang digunakan.
Inggris menjadi negara berikutnya yang turut mempelajari budaya dan Bahasa Indonesia, terutama pada kebudayaan asli tanah air. Salah satu alat musik tradisional Indonesia, yakni angklung dan gamelan menjadi mata pelajaran di beberapa sekolah yang ada di Inggris.
Whitefield School yang terdapat di London Utara dan juga Havering Music School yang terletak di bagian London Timur merupakan sekolah yang mencantumkan angklung sebagai mata pelajaran mereka.
Thailand adalah salah satu negara yang mempelajari budaya dan bahasa Indonesia. Minat belajar budaya dan bahasa Indonesia di Thailand terbilang cukup tinggi. Terbukti hingga saat ini, Thailand telah membuka mata kuliah pilihan Bahasa Indonesia bagi mahasiswa S-1 di sejumlah universitas, sebut saja Chulalongkorn University, Neresuan Universty, dan banyak lagi.
Bahkan siswanya berkesempatan langsung mempelajari bahasa dan budaya Indonesia langsung di tanah air lewat program pembelajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA).
Sudah sejak lama Jepang dengan Indonesia memiliki hubungan yang baik dalam berbagai bidang. Jepang pun juga menjadi salah satu negara tujuan para mahasiswa Indonesia untuk menimba ilmu.
Dengan kenyataan ini, maka bukan sesuatu yang mengherankan jika Jepang juga menjadikan Bahasa Indonesia sebagai salah satu mata kuliah. Tokyo University of Foreign Studies menjadi salah satu universitas di Jepang yang menyediakan jurusan Bahasa Indonesia.
Negara terakhir yang juga turut mempelajari Bahasa Indonesia adalah Korea Selatan. Baik pelajar Korea Selatan dan juga Indonesia sendiri sama-sama tertarik untuk mempelajari bahasa masing-masing.
Terdapat beberapa universitas di Korea Selatan yang mencantumkan program studi Bahasa Indonesia. Sebut saja Hankuk University of Foreign Studies dan Busan University of Foreign Studies.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Sosbud Selengkapnya